Cara Penyulingan Dilem atau Nilam di Trenggalek
|Golekpawarto.com, TRENGGALEK– Dilem/nilam adalah jenis tanaman hutan atau kebun menurut sejarahnya dilem dulu dibudidayakan oleh penjajah era Belanda, tanaman ini dikembangkan di Indonesia karena dinegara ini beriklim tropis dengan tanah yang subur dan makmur, Tanaman dilem secara umum ada 2 jenis yaitu dilem sabun dan dilem minyak.
Dilem sabun adalah jenis dilem berdaun lebar tipis dan berbau seperti sabun tanaman ini jarang disuling (diambil minyaknya) karena harga jual minyak dilem jenis ini cenderung murah bahkan para petani dilem menyebutnya tidak laku.
Dilem Minyak adalah jenis tanaman dilem yang cenderung berdaun tebal agak kemerah merahan berbulu dan daun cenderung tidak begitu lebar dengan ciri kusus berbau wangi, dilem inilah yang dibudidayakan oleh petani Trenggalek
Cara penyulingan dilem secara tradisional.
- Daun dilem dijemur hingga kering, Penjemuran daun dilem biasa memakan waktu 1-3 hari tergantung cuaca dan suhu, setelah daun kering langsung dimasukan kedalam dandang/tempat penyulingan ( Ketel )
- Tutup rapat daun dilem kering yang sudah dimasukan ke tempat penyulingan, Dengan menutup rapat maka otomatis minyak dilem tidak akan ikut terbang bersama uap yang keluar dari rongga yang bocor.
- Pengapian yang stadart, Untuk pengolahan daun dilem api harus membara dengan suhu panas yang standart sehingga minyak dilem keluar dengan sempurna
- Pergantian air, Air yang ada didalam dandang harus dipenui tiap 3 jam sekali, jadi dalam proses penyulingan minyak dilem 4 kali pergantian/penambahan air di dandang penyulingan
- Pengambilan minyak, Setelah proses pemasakan daun dilem yang memakan waktu sekitar 9-12 jam maka tiba saatnya memetik hasil dari proses penyulingan
- Proses demi proses sudah dilalui proses penyulingan ini dapat dijelaskan secara sederhana, bahwa daun dilem yang di masukan ke dandang/ketel dibawahnya ada pembatas biasa disebut saringan dan bawahnya diisi air yang langsung dipanasi selanjutnya minyak dilem akan keluar bersama uap, uap berubah menjadi air dan mengalir melalui pipa yang sudah didesain sedemikian rupa, sehingga pipa-pipa melewati bak air yang dengan tujuan minyak sampai bak penampungan dengan kondisi dingin.
Kabupaten Trenggaleki sepertiga wilayahnya merupakan penghasil minyak Dilem/nilam , Pasaran minyak dilem menembus luar negeri jadi, tidak heran jika pasaran minyak dilem selalu mengikuti naik turunnya dolar, harga minyak dilem di trenggalek saat ini kisaran antara Rp 510.000,00- 650.000,00 per Kg.