Pembangunan Bandara di Pinggiran Kota Selatan Pulau Jawa
|golekpawarto.com TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Jawa Timur, mengatakan tengah mengkaji pembukaan penerbangan sipil di eks Karesidenan Kediri yang selama ini menjadi lintasan pesawat tempur dari Pangkalan Udara Iswahjudi, Magetan.
Pembangunan bandara, kata dia, diyakini dapat mendorong percepatan pengembangan wilayah selatan Pulau Jawa, khususnya eks-Karisidenan Kediri. Di luar itu tercakup pula Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Ngawi. Seluruh kepala daerah di wilayah tersebut, menurut Emil, sepakat mendorong dibangunnya bandar udara.
Daerah-daerah itu tidak berebut menyodorkan lokasi untuk bandara. Namun jika Trenggalek yang ditunjuk, Emil mengaku sudah memiliki lahan yang strategis di perbatasan Trenggalek-Tulungagung. “Di situ lahannya luas dan cukup jauh dari pegunungan,” kata Emil.
Komitmen Presiden Jokowi mengembangkan kawasan selatan melalui pembangunan jalur lintas selatan untuk menghidupkan aktivitas maritim di perairan Trenggalek dan Tulungagung, ujar Emil, bisa dipacu dengan keberadaan bandara.
Emil mengatakan usulan pendirian fasilitas transportasi Bandar udara yang disampaikan delapan bupati dan walikota kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu telah mendapat respon cepat dari Presiden Joko Widodo. “Kami mengapresiasi langkah cepat Menkoplhukam, Menhub, Setkab, dan TNI paska menerima pernyataan bersama.
Emil meyakini delapan kepala daerah yang menginisiasi pendirian bandara di wilayah selatan Pulau Jawa siap bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan terkait dengan proyek tersebut. Mereka adalah: Bupati Madiun Muhtarom, Bupati Magetan Sumantri, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Bupati Pacitan Indartato, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Bupati Blitar Rijanto, dan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
Meski mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat, hingga kini delapan kepala daerah tersebut belum bermufakat soal lokasi pendirian bandara. Mereka justru menyerahkan pilihan tersebut pada survei dan kajian Kementerian Perhubungan untuk menentukan daerah mana yang dipilih. “Persisnya belum ada, tapi dulu pernah ada usulan bandara di Pacitan, Kediri, dan Blitar selain pemanfaatan Lanud Iswahyudi,” kata Emil.
Namun belakangan, suami artis Arumi Bachsin ini menyebut wilayah Tulungagung Selatan sebagai pilihan terbaru yang diwacanakan. Menurut dia lokasi tersebut cukup representatif di tengah-tengah delapan kota dan kabupaten pengusul bandara. “Tulungagung selatan cukup sentral lokasinya, “ kata Emil.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Tulungagung Sudarmaji mengatakan pemerintahnya memang telah menyiapkan lahan khusus di Kecamatan Campurdarat. Kecamatan ini berada di sebelah selatan Pantai Popoh dengan kondisi geografis landai dan terbuka. Selain itu lokasi ini juga hanya berjarak lima kilometer dari Jalur Lintas Selatan. “Jadi sangat strategis jika dijadikan bandara,” katanya.
Persoalan saat ini adalah status lahan yang dimaksud masih bercampur dengan kas desa dan perorangan warga. Namun Pemerintah menjamin tak ada kendala dalam pembebasannya nanti karena berdampak besar bagi perekonomian masyarakat setempat.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pernah mengumumkan rencana pembangunan bandara baru di Jawa Timur. Rencananya bandara tersebut akan kelar diselesaikan dalam dua tahun pembangunan dengan anggaran Rp 700 miliar dari APBN. Pembangunan tersebut merupakan tindak lanjut atas penyampaian surat pernyataan bersama delapan kepala daerah kepada Menkopolhukam Luhut Binjar Panjaitan saat berkunjung di Ponorogo bulan ramadhan lalu.
Sumber:
- https://m.tempo.co/read/news/2016/07/16/058788115/tulungagung-diusulkan-dibangun-bandara-untuk-selatan-jawa
- https://m.tempo.co/read/news/2016/03/04/092750554/kembangkan-jawa-timur-selatan-trenggalek-siap-bangun-bandara